Tugas
Perekonomian Indonesia
“Pertumbuhan
dan Pembangunan Ekonomi Indonesia”
Nama Anggota Kelompok 1 :
1. Diana
Pangestu (21216977)
2. Karina
Ayu R (23216820)
3. Reni
Noviana (26216193)
4. Rita
Darniati (26216511)
5. Vira
Crisia (27216559)
1EB02
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma
Depok
Daftar
Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
2.2 Teori
Pertumbuhan Ekonomi
2.3 Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi
2.4 Pengertian
Pembangunan Ekonomi
2.5
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan Ekonomi
2.6 Tujuan Pembangunan Ekonomi
2.7 Kebijakan dan Strategi Pembangunan
2.8 Perbedaan
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Indonesia
2.9 Contoh Kasus Pertumbuhan Ekonomi
2.10 Contoh
Kasus Pembangunan Ekonomi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan tujuan
mengetahui pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Demikian makalah ini kami buat. Kami
memohon maaf apabila ada kata-kata dan penyusunan yang kurang tepat. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Depok,
24 April 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak negara
berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukkan pertumbuhan ekonomi di
negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam negara itu sendiri masih banyak
yang belum terselesaikan, seperti contohnya pengangguran, tingkat kelahiran
yang sangat tinggi, minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk
bekerja.
Pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi sering dikaitkan dengan suatu hal yang sama oleh beberapa
ahli ekonomi, tetapi pada dasarnya kedua itu berbeda pengertiannya. Dengan
adanya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi itu sendiri, dimana
dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memunculkan pembangunan-pembangunan
ekonomi.
Perubahan pada berbagai
sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang
ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan
perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian pertumbuhan ekonomi
2.
Pengertian pembangunan ekonomi
3.
Perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan ekonomi
4.
Kasus pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi
1.3 Tujuan
1.
Dapat mengetahui pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi
2.
Dapat membedakan pertumbuhan dengan
pembangunan ekonomi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya.
Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan suatu
kemajuan tekonologi, penyesuaian
kelembagaan, dan ideologis yang diperlukannya. Secara umum pertumbuhan
adalah ungkapan penggambaran adanya tingkat pengembangan. Jadi pertumbuhan
ekonomi digunakan untuk mengukur prestasi dan perkembangan perekonomian, yang
ditandai dengan kenaikan PDB suaru negara tanpa memandang dari
pertumbuhan penduduk, dan perubahan struktur perekonomian.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu
negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi
yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan
pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang
dibutuhkannya”.
2.2
Teori Pertumbuhan Ekonomi
1.Teori Klasik
·
Adam Smith
Dalam buku an
inquiry into the natureand causes wealth of nation, cara menganalisis
pertumbuhan ekonomi dapat melalui faktor output total, dan faktor pertumbuhan
penduduk. Faktor output total ditentukan oleh SDA, SDM, dan modal. Sementara
pertumbuhan penduduk berperan dalam penentuan luas pasar dan laju pertumbuhan
ekonomi.
·
David Ricardo
Pertumbuhan
penduduk yang menurunkan marginak karena terbatasnya jumlah tanah. Pernyataan
itu dikenal dengann the law of diminishing returns.
2.Teori Neoklasik
·
Joseph A. Schumpeter
Pada buku the
theory of economic development, ia menyimpulkan bahwa proses
pertumbuhan ekonomi merupakan proses inovasi yang dilakukan inovator dan
wirausahawan.
·
Robert Solow
Ia
mengemukakan petumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan yang bersumber dari
manusia, akumulasi modal, tekhnologi modern, dan hasil.
3.Teori Neokeynes
Tokoh dalam teori ini adalah Roy F. Harrod, dan Evsey
D.Domar, yang mengemukakan adanya pengaruh investasi pada permintaan agregat
dan pertumbuhan kapasitas produksi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Penanaman modal menjadi komponen sangat penting dalam teori ini.
4.Teori W.W Rostow
Dalam bukunya the stages of economic growth, a
non communist manifesto, ia menggunakan pendekatan sejarah untuk
menjelaskan proses perkembangan ekonomi pada masyarakat. Tahapannya adalah
sebagai berikut:
a. Masyarakat
tradisional
b. Tahap
prasyarat tinggal landas
c. Tahap
tinggal landas
d. Tahap
menuju kedewasaan
e. Tahap
konsumsi tinggi
5.Teori Karl Bucher
Karl Bucher membagi perkembangan ekonomi menjadi empat
tahap, yaitu:
a. Produksi
untuk kebutuhan sendiri.
b. Perekonomian
sebagai perluasan pertukaran produk di pasar.
c. Peran
perdagangan semakin penting(pada perekonomian nasional).
d. Kegiatan
perdagangan telah mlintasi batas negara.
6.Werner Sombart (1863-1947) Masa perekonomian
tertutup
Seluruh kegiatan manusia hanya
semata memenuhi kebutuhan sendiri, masyarakat bertindak sebagai produsen
sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi transaksi pertukaran barang-jasa. Ciri-cirinya :
a. Kegiatan manusia memenuhi
kebutahan dirinya sendiri
b. Individu bertindak sebagai
konsumen dan produsen
c. Belum terjadi kegiatan
pertukaran barang-jasa
7.Whalt Whiteman Rostow (1916-1979) Masyakarat
Tradisional(the traditional society)
Menurut Rostow, masyarakat tradisional adalah
masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi
yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat yang masih sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut
telah turun-temurun. Tahap masyarakat tradisional, dengan karakteristiknya :
a. Pertanian padat tenaga kerja.
b. Belum mengenal ilmu
pengetahuan dan teknologi (era newton).
c. Ekonomi mata pencaharian.
d. Hasil-hasil tidak disimpan
atau diperdagangkan.
e. Adanya sistem barter.
2.3 Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi
1.
Laju pertumbuhan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai
hasil pembangunan nasional, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita,
semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2.
Sebagai dasar pembuatan rencana negara untuk
pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
3.
Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank
Dunia atau lembaga internasional lainnya.
2.4 Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi
adalah suatu usaha untuk mensejahteraan rakyat
atau taraf hidup bangsa yang diukur dengan rendah atau tingginya pendapatan
perkapita. Dengan adanya pembangunan ekonomi ini pertumbuhan ekonomi masyarakat
pun akan meningkat. Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi, terdapat
tiga elemen sebagai berikut:
a. Pembangunan sebagai suatu proses
Artinya, pembangunan adalah tahap yang harus dijalani
setiap warga atau negara. Setiap negara
harus mmenjalani tahap-tahap perkembangan untuk kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
b. Pembangunan sebagi suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita
Merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
negara dalam peningkatan pendapatan per kapita, maka partisipasi oleh semua
pihak negara harus baik, karena pendapatan per kapita merupakan cermin kebaikan
kesejahteraan masyarakat.
c. Peningkatan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang
Perekonomian dikatakan berkembang jika
pendapatan per kapitanya meningkat. Maka dengan adanya peningkatan kegiatan
ekonomi setiap tahunnya, pendapatan per kapita dapat tetap naik, walaupun
terdapat gangguan yang sementara.
2.5
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
1. Faktor-Faktor Ekonomi
Adalah faktor yang terdiri dari modal fisik , dan
dapat digunakan sebagai alat pembangunan ekonomi. Modal fisik yang termasuk
faktor ekonomi adalah sda, sdm, modal, dan kewirausahaan(entrepreneurship).
·
Sumber daya alam
Sumber
daya alam merupakan bahan baku bagi kegiatan ekonomi. Jumlah yang melimpah yang
disertai dengan penggunaan yang tepat, maka akan mempercepat pembangunan
ekonomi.
Sumber
daya alam terdiri dari sumber daya alam terbarukan(air, kesuburan tanah, udara,
dan sinar matahari) dan sumber daya alam tidak terbarukan(minyak bumi, gas
alam, batubara, emas, perak, dan bahan tambang lain).
Semakin
banyak dan beragam kegiatan ekonomi yang dilakukan, maka akan semakin besar
tingkat pertumbuhan ekonominya. Penggunaan sumber daya manusia dengan pembagian
kerja dan skala produksi yang tepat, maka akan berdampak pada efisiensi proses
produksi.
·
Sumber daya manusia
Semakin banyak
kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia, maka akan semakin besar pula tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Penggunaan sumber daya manusia yang sesuai
dengan ppembagian kerjadan skala proeuksi, maka akan berdampak pada efisiensi
proes produksi.
·
Modal
Merupakan persediaan
faktor produksi yang dibentuk kan digunakan untuk proses produksi lebih lanjut.
Dapat berasal dari tabungan masyarakat, swasta, dan pemerintah, dan akan
dibelanjakan melalui infestasi.
·
Tekhnologi dan kewirausahaan
Tekhnologi
adalah penyedia keperluan manusia. Semakin tinggi tingkat tekhnologi, maka akan
semakin meningkat pula kuantitas dan kualitas produksi.
Kewirausahaan
adalah pemenuhan hidup sendiri melalui usaha yang mandiri juga. Kewirausahaan
menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengolah produksi.
2.Faktor Nonekonomi
Faktor nonekonomi misalnya seperti faktor sosial,
politik, dan faktor administratif. Contoh dari faktor ini misalnya etos
kerjamasyarakat dan pemerintah, kestabilan dan keamanan negara, kkondisi sosial
budaya masyarakat, dan kemudahan layanan birokrasi.
2.6 Tujuan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunyai tujuan, yaitu:
meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk kebutuhan hidup, memperluas
distribusi kebutuhan pokok, memperluas kesempatan kerja, memperbaiki kualitas
pendidikan, meningkatkan pemahaman dalam pemahaman nilai-nilai budaya bangsa,
meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperluas pilihan ekoonomi dan sosial
bagi tiap individu secara menyeluruh.
2.7
Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Kebijakan dan strategi yang tepat dan sesuai kondisi
suatu wolayah, maka akan mendukung efisiensi proses perkembangan ekonomi. Dalam
kegiatan pembangunan nasionalIndonesia, pemerintah dibantu oleh badan perencanaan
pembangunan nasional.
1. Kebijakan Pembangunan Nasional Indonesia
·
Kebijakan perencanaan, berkaitan dengan penyusunan
rencana pembangunan nasional.
·
Kebijakan penganggaran, berkaitan dengan alokasi
pendanaan.
·
Kebijakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
perancanaan pembangunan nasional.
2. Strategi Pembangunan Nasional Indonesia
·
Mengembangkan koridor dengan membangun pusat ekonomi
di setiap dhaerah. Koridor tersebut terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
a. Mengidentifikasi pusat-pusat perekonomian.
b. Menentukan
kebutuhan penghubung antara pusat-pusat perekonomian, seperti lalu lintas barang.
c. Melakukan validasi
untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan tempat
tinggal dengan sistem infrasstruktur dan fasilitas.
d. Menentukan
hubungan lokasi sektor fokus untuk menunjang fasilitas. Misalnya menghubungkan
area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
·
Memperkuat hubungan nasional (lokal maupun
internasional).
·
Mempercepat perkembangan iptek.
2.8 Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di
Indonesia
·
Pertumbuhan ekonomi
merupakan sebuah tindakan atau proses yang dilakukan oleh negaa berkembang
dalam upaya untu menaikkan produk berkapita dalam jangka waktu yang relatif
panjang. Sedangkan pembangunan ekonomi merupakan sebuah tindakan atau proses
yang dilakukan oleh negara berkembang yang dilakukan secara terus-menerus
sebagai upaya untuk menuju perbaikan, yang hasilnya dapat dilihat dari
meningkatnya produk berkapita.
·
Pertumbuhan ekonomi
didalam menjalankan prosesnya tidak mementingkan pemerataan pendapatan
penduduk. Sedangkan pembangunan ekonomi mementingkan pemerataan pendapatan
penduduk serta pemerataan pembangunan di negara tersebut.
·
Pertambahan penduduk
tidak diperhatikan didalam pertumbuhan ekonomi sedangkan pembangunan ekonomi
memperhatikan hal tersebut yaitu pertambahan penduduk.
·
Pertumbuhan ekonomi
yang meningkat belum tentu taraf hidup masyarakatnya juga meningkat, Sedangkan
pembangunan ekonomi berpengaruh pada meningkatnya taraf hidup masyarakat di
negara tersebut.
·
Pertumbuhan ekonomi
yang terjadi didalam sebuah negara belum tentu juga terjadi pembangunan
ekonomi, namun pembangunan ekonomi yang terjadi didalam suatu negara akan
selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
·
Input pertumbuhan
ekonomi akan menghasilkan output yang jumlahnya lebih banyak namun pada
pembangunan ekonomi, tidak hanya output melainkan akan diikuti juga dengan terjadinya perubahan-perubahan
didalam kelembagaan dan akan diikuti juga dengan bertambahnya pengetahuan
teknik.
2.9 Contoh Kasus
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi RI Memukau, Pemerataan Menjauh
Kompas.com - 18/12/2012, 07:44 WIB
KOMPAS.com
- Wajar saja kinerja perekonomian Indonesia beberapa
tahun ini mendapat banyak pengakuan dari berbagai pihak. Di tengah krisis
keuangan di Eropa dan Amerika, perekonomian Indonesia tetap tumbuh relatif
tinggi dan stabil. Banyak negara lain, termasuk China
dan India, yang mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia beberapa tahun ini rata- rata di atas 6 persen. Tahun depan
pertumbuhan ekonomi ditargetkan 6,8 persen. Tingkat inflasi terjaga sekitar 5
persen. Nilai tukar rupiah relatif bergerak di sekitar Rp 9.500 per dollar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan rata-rata berada di kisaran 4.200 poin.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia antara lain didorong investasi, terutama dari pihak asing.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan penanaman modal asing (PMA)
tahun ini akan melampaui 19 miliar dollar AS,
nilai PMA yang dicapai tahun lalu.
BKPM
memiliki optimisme tinggi sebab sampai September 2012 total PMA sudah mencapai
18,3 miliar dollar AS. Total nilai investasi sampai akhir tahun ini
diperkirakan Rp 300 triliun. Tahun 2013 BKPM menargetkan total investasi Rp 390
triliun.
Pertumbuhan
ekonomi mutlak diperlukan dalam upaya penyediaan lapangan kerja di Indonesia.
Pertanyaan yang muncul, apakah pertumbuhan ekonomi yang ada cukup memadai untuk
menyerap tenaga kerja?
Berkualitas
Jumlah
angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 118 juta orang. Jumlah
penduduk yang bekerja pada periode itu sekitar 110,8 juta orang. Masih ada 7,2
juta orang yang menganggur atau sekitar 6,14 persen dari angkatan kerja.
Sementara setiap tahun sekitar 2,5 juta orang masuk ke bursa pencari kerja
baru.
Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi dan berkualitas amat diperlukan
untuk mengatasi tingkat pengangguran yang ada dan menampung angkatan kerja
baru. Persoalan yang ada, pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini belum
menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Investasi
yang masuk belum menyentuh sektor riil yang merupakan sektor formal. Alhasil,
dari 118 juta tenaga kerja per Agustus 2012, sebanyak 44,2 juta orang (39,86
persen) bekerja di sektor formal, sementara 66,6 juta orang (60,14 persen) di
sektor informal.
Dari
data ini dapat diartikan bahwa sebagian besar pekerja belum memiliki tingkat
kesejahteraan yang memadai. Sekalipun mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi,
lebih banyak pekerja di negeri ini bekerja tanpa jaminan kesehatan, hari tua,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan untuk tetap bekerja
dalam jangka panjang. Artinya, belum terjadi pemerataan pendapatan.
Investasi
terus meningkat, tetapi konsep pembangunan yang ada belum menempatkan unsur
manusia di tempat pertama. Tidak heran, buruh terus berjuang keras menuntut
kenaikan upah minimum provinsi (UMP) pada 2013. Melonjak hampir 45 persen dari
tahun 2012, UMP tahun 2013 mencapai Rp 2,2 juta per bulan.
Tingkat
pemerataan yang kian timpang bisa terlihat dari rasio gini Indonesia yang
mencapai 0,41 pada 2011. Rasio ini naik dari 0,38 tahun 2010. Kondisi ini akan
makin memprihatinkan jika rasio gini melampaui 0,5 sebab itu berarti kondisi
ketimpangan membahayakan karena konflik sosial mudah merebak.
Upaya
pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi sudah sewajarnya
disertai dengan upaya peningkatan pemerataan. Pembangunan infrastruktur menjadi
sebuah keniscayaan. Masyarakat semakin diringankan dengan kehadiran jalan,
jembatan, bandara, pelabuhan, dan rumah sakit yang memadai.
Menjadi
persoalan karena dalam beberapa tahun terakhir pemerintah tidak punya dana
cukup untuk infrastruktur. Hanya disiapkan dana infrastruktur Rp 168,7 triliun
dari APBN-P 2012 sebesar Rp 1.548,2 triliun atau hanya 2 persen dari produk
domestik bruto (PDB), jauh dari angka ideal 5 persen dari PDB.
Dana
Rp 312 triliun dipakai untuk subsidi energi atau 30 persen dari total belanja
pusat. Sementara subsidi bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp 222, 8 triliun.
Ini untuk konsumsi BBM sebanyak 45,7 juta kiloliter yang sebagian besar
dinikmati pemilik mobil dan sepeda motor. Mereka rata-rata menerima Rp 120.000
per hari.
Desakan
agar pemerintah mengalihkan sebagian dana subsidi BBM ini untuk infrastruktur
terus dikumandangkan, tetapi pemerintah bergeming. Pemerintah beralasan takut
terjadi kerusuhan dan gejolak sosial. Padahal, dengan membangun infrastruktur,
sebuah pemerataan dan struktur sosial yang lebih kuat akan tercipta untuk
jangka panjang. Pemerintah juga bisa mengoptimalkan pasar modal yang lagi
menarik.
Pujian
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi tak lepas dari bonus demografi yang
ada. Ada kenaikan jumlah kelompok menengah dengan belanja 2-20 dollar AS
per hari dari 81 juta orang pada 2003 jadi 134 juta orang tahun 2011.
Sayangnya,
angka kelas menengah yang terus tumbuh ini lebih menarik sektor konsumsi. Yang
menggelisahkan, peluang ini diambil oleh banyak produk impor, termasuk impor
BBM yang terus meningkat.
Banyak
pekerjaan untuk pemerataan pendapatan, termasuk akses ke bank yang masih minim.
Padahal, dengan akses perbankan yang kian besar, hal itu akan makin menumbuhkan
perekonomian dengan fondasi yang kuat. Tegasnya, perlu kehadiran negara yang
lebih nyata untuk mengatasi semua ini.
Pendapat Kelompok :
Menurut
kelompok kami, hasil dari kinerja perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun
ini mendapat banyak pengakuan dari berbagai pihak. Di tengah krisis keuangan di
Eropa dan Amerika, perekonomian Indonesia tetap tumbuh relatif tinggi dan
stabil.
Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi dan berkualitas amat diperlukan
untuk mengatasi tingkat pengangguran yang ada dan menampung angkatan kerja
baru. Persoalan yang ada, pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini belum menciptakan
lapangan kerja yang berkualitas.
Sebagian
besar pekerja belum memiliki tingkat kesejahteraan yang memadai. Sekalipun
mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi. Lebih banyak pekerja di negeri ini
bekerja tanpa jaminan kesehatan, hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, dan jaminan untuk tetap bekerja dalam jangka panjang. Serta belum
adanya pemerataan ekonomi yang adil.
Upaya
pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi sudah sewajarnya
disertai dengan upaya peningkatan pemerataan. Pembangunan infrastruktur
menjadimenjadi pilihan pemerintah. Masyarakat semakin diringankan dengan
kehadiran jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, rumah sakit yang memadai dan
juga subsidi BBM. Namununtuk subsidi BBM hanya dirasakan oleh pengendara
kendaraan roda dua dan empat.
Desakan
agar pemerintah mengalihkan sebagian dana subsidi BBM ini untuk infrastruktur
terus dikumandangkan, tetapi pemerintah bergeming. Pemerintah beralasan takut
terjadi kerusuhan dan gejolak sosial. Padahal, dengan membangun infrastruktur,
sebuah pemerataan dan struktur sosial yang lebih kuat akan tercipta untuk
jangka panjang. Pemerintah juga bisa mengoptimalkan pasar modal yang lagi
menarik.
Sayangnya,
angka kelas menengah yang terus tumbuh ini lebih menarik sektor konsumsi. Yang
menggelisahkan, peluang ini diambil oleh banyak produk impor, termasuk impor
BBM yang terus meningkat.
Banyak
pekerjaan untuk pemerataan pendapatan, termasuk akses ke bank yang masih minim.
Padahal, dengan akses perbankan yang kian besar, hal itu akan makin menumbuhkan
perekonomian dengan fondasi yang kuat. Tegasnya, perlu kehadiran negara yang
lebih nyata untuk mengatasi semua ini.
2.10 Contoh Kasus Pembangunan
Ekonomi
Melihat Pembangunan Ekonomi di Indonesia tahun 2015-2016
31 Maret 2016 oleh Seputar UKM
SeputarUKM, Untuk dapat melihat perkembangan pembangunan
ekonomi di
Indonesia tentunya tidak dapat dilihat hanya dalam satu macam bidang saja.
Ada banyak sekali bidang yang ada berkaitan dengan perkembangan perekonomian
Indonesia, seperti sektor perbankan, sektor perdagangan, sektor pertanian,
sektor pariwisata, dll. Jika semua sektor ini dapat berkembang dengan baik,
maka perkembangan ekonomi Indonesia juga akan menjadi lebih baik, akan tetapi
jika semua sektor ini tidak berkembang dengan baik, maka secara otomatis
perkembangan ekonomi Indonesia juga tidak akan berkembang dengan baik. Demikian
juga perkembangan ekomoni di Indonesia pada tahun 2015 dan tahun 2016 ini,
tentunya membutuhkan kolaborasi yang baik antara berbagai macam sektor ini agar
pertumbuhan ekonomi Indonesia ini semakin baik.
1.Perkembangan devisa
Hingga akhir bulan September tahun kemarin cadangan
devisa Indonesia terur mengalami berkurang, sedangkan penambahan devisa tidak
secepat perngurangan devisa terebut. Devisa tersebut memang digunakan utnuk
berbagai macam keperluan seperti membiayai berbagai macam import dan biaya
–biaya lainnya. Sedangkan pemasukan Indonesia tada tahun kemarin memang sangat
kurang, hal itu karena berbagai macma faktor seperti berkurangnya barang yang
harus dieksport oleh negara ini. Selain itu nilai tukar rupiah yang terus mengalami
pelemahan juga ikut andil dalam terus berkurangnya cadangan devisa dari negara
ini. Utnuk itu pemerintah tengah berusaha untuk memperbaikinya dengan mencari
berbagai macma investor yang ingin bekerja sama dan juga memperbaiki berbagai
macam infrastruktur guna menunjang berbagai macma aspek yang dapat meningkatkan
cadangan devisa negara.
2.Perkembangan pariwisata
Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia mempinyai
daya jual yang cukup tinggi, hal ini berkaitan dengan banyaknya daerah tujuan
wisata yang dapat digali dan dipublikasikan oleh pemerintah. Pada periode
Januari hingga Juni 2015 kemarin jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 2,69%. Hal seperti
ini tentunya merupakan berita yang cukup baik mengingat pada bulan-bulan
tersebut terjadi berbagai macam bencana alam seperti gunung Lawung yang meletus
dan berbagai macam hal lainnya. Hal ini tidak menuruhkan minat para pengunjung
yang masuk melewati 3 pintu gerbang utama yaitu Bandara Sukarno Hatta, Bandara
Ngurah Rai dan yang terakhir adalah Bandara Great Batam.
Selain itu tahun 2015-16 ini pemerintah tengah berupaya
untuk memperbaiki berbagai macam fasilitas dan juga infrastruktur beberaka
daerah tujuan wisata menjadi daerah tujuan wisata bertaraf Internasional.
Terdapat sekitar 10 daerah tujuan wisat yang sedang diproses untuk diperbaiki,
selain itu pemerintah juga tengah gencar untuk memberlakukan kebijakan bebas
visa untuk sekitar 30 negara tertentu. Jika hal ini dapat berjalan dengan baik
bukan tidak mungkina kan dapat meningkatkan cadangan devisa dan juga pemasukan
untuk negara.
3.Perkembangan perbankan
Memasuki ranah perbankan memang cukup pelik, dimana
sektor perbankan ini juga melingkupi berbagai macam sektor lainnya, selain itupada
tahun kemarin ada banyak sekali kejadian yang kurang menyenangkan seperti
melemahnya nilai tukar mata uang China, hal seperti ini tentunya berimbas pada
nilai tukar beberapa mata uang di daerah Asia, seperti Indonesia, malaisia,
dll. Melemahnya nilai mata uang Yuan ini tentu saja akan berimbas pada berbagai
macam sektor termasuk sektor perdagangan.
Indonesia juga termasuk ke dalam salah satu negara yang
ikut terkena imbas akan menurunnya nilai mata uang negara tersebut, yaitu
dengan ikut menurunnya mata uang rupiah terhadap Dollar. Ini yang kemudian
membaut sektor perbankan menjadi sedikit kalang kabut menghadapi permasalahan
ini. Untuk mengimbanginya maka pihak perbankan mencoba untuk menaikkan suku
bunga agar perekonomian di Indonesia menjadi lebih stabil. Walaupun hal ini
ditentyang oleh banyak pihak, akan tetapi ini seperti sebuah simalakama, jika
tidak dijalankan mapa perekonomian Indoneia kacau, namun jika dijalnkan maka
nilai mata uang metih turun.
Pemerintah mengambil keputusan untuk menggunakan suku
bungan untuk menstabilkan perekonomian Indonesia, walaupun dampaknya nilai
tukar mata uang rupian anjlok. Namun hal ini terbukti benar, dengan masuknya
Indonesia ke dalam salah satu negara yang berhasil mempertahankan system
perekonomiannya, dibandingkan beberapa negara lainnya yang mempunyai masalah
yang sama.
4.Perkembangan nilai tukar mata uang
Memabahas masalah nilai tukar mata uang, tentusaja semua
orang sudah mengetahui bahwa saat ini nilai mata uang rupiah mengalami
pelemahan, dari awalnya hanya sekitar Rp. 9.000 tembus hingga harga Tp 14.050
per US Dollar, hal ini tentu saja akan menjadi beban tersendiri utnuk
pemerintah setempat. Seperti diketahui bersama anggaran belanja dan juga nilai
ekonomi Indoneisa akan dilihat berdasarkan standar Dollar Amerika. Ini juga
yang membuat pemerintah bersikap waspada dan melakukan pembenahan diri untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Pada
dasarnya melebahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar tersebut dipacu oleh
berbagai macam sektor seperti :
a.Eksport
yang mengalami kemunduran
Adanya beberapa masalah tertentu sehingga proses eksport
terhambat. Indonesia biasanya mengeksport berbagai macma produk ke beberapa
negara tertentu. Namun dengan terhambatnya proses eksport ini maka sedikit
banyak akan berimbas pada devisa negara yang ikut berkurang dan juga penurunan
nilai mata uang rupiah.
b.
Kurangnya kepercayaan investor asing
Dengan melihat kondisi Indonesia dan juga beberapa negara
Asia yang mengalami keterpurukan akibat menurunnnya nilai mata uang yuan membuat
para investor cenderung menahan diri untuk tidak melakukan investasi ke negara
Asia termasuk Indonesia. Ini juga yang secara tidak langsung berimbas pada
melemahnya mata uang Indonesia.
c.
Lambatnya penanganan permasalahan yang ada
Saat itu Indonesia tengan mengalami banyak tekanan,
dengan terlambatnya pemerintah menangai berbagai macam masalah tersebut
tentunya akan membuat nilai tukar rupaiah kembali anjlok.
4.Perkembangan perdagangan
Jika dibandingkan dengan bukan januari tahun kemarin
eksport non miggas mencapai kenaikan yang cukup baik sekitar 75% dari yang
ditargetkan. Sedangkan dinilai dari segi neraca maka Indonesia mengalami
surplus sekitar 50,6 juta USD. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh surplus
eksport non migas sebesar 164,5 juta USD terhadap difisit yang dialami oleh
eksport non migas sebesar 113.9 juta USD.
Jika dilihat dari nilai eksport yang dilakukan oleh
Indonesia pada bulan Januari kemarin mengalami penurunan dibandingkan dengan
nilai eksport pada bulan yang sama tahun kemarin. Itu sebabnya mengapa pada
tahun ini Indonesia banyak memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
segera untuk dapat mengatasi berbagai macma masalah ini.
Saat ini pemerintah tengah berusaha untuk menggodok
berbagai macma hal yang berkatitan dengan perkembangan perekonomian Indonesia itu sendiri. Saat ini banyak orang yang merasa pesimis
jika Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan yang ada, namun pemerintah seolah
belum mau menyerah, terbukti dengan dilakukanya berbagai macam hal untuk dapat
membuat Indonesia bangkit dari tahun-tahun yang sebelumnya. Beberapa hal memang
telah terbukti berhasil salah satunya adalah dengan menguatnya nilai
tukar rupiah terhadap Dollar, hal ini menjadi angin baik untuk berbagai macam
pihak untuk dapat memperbaiki pembangunan ekonomi di Indonesia.
Pendapat Kelompok:
1.Perkembangan devisa
Meningkatkan pemasukan
Indonesia dengan cara memperpanyak produksi barang yang harus dieksport oleh
negara ini, pemerintah juga harus berusaha untuk mencari berbagai macam
investor yang ingin bekerja sama dan juga memperbaiki berbagai macam
infrastruktur guna menunjang berbagai macam aspek yang dapat meningkatkan
cadangan devisa negara.
2.Perkembangan pariwisata
Karena indonesia mempunyai
peluang besar di pariwisata, maka seharusnya pemerintah mencoba lebih
mengeksplor dan merawat berbagai macam pariwisata di indonesia
Pemerintah tengah berupaya
untuk memperbaiki berbagai macam fasilitas dan juga infrastruktur beberaka
daerah tujuan wisata menjadi daerah tujuan wisata bertaraf Internasional.Selain
itu pemerintah juga tengah gencar untuk memberlakukan kebijakan bebas visa
untuk sekitar 30 negara tertentu. Jika hal ini dapat berjalan dengan baik bukan
tidak mungkina kan dapat meningkatkan cadangan devisa dan juga pemasukan untuk
negara.
3.Perkembangan perbankan
Indonesia juga termasuk ke
dalam salah satu negara yang ikut terkena imbas akan menurunnya nilai
mata uang negara tersebut, yaitu dengan ikut menurunnya mata uang rupiah
terhadap Dollar. Ini yang kemudian membaut sektor perbankan menjadi sedikit
kalang kabut menghadapi permasalahan ini. Untuk mengimbanginya maka pihak
perbankan mencoba untuk menaikkan suku bunga agar perekonomian di Indonesia menjadi
lebih stabil. Walaupun hal ini ditentyang oleh banyak pihak, akan tetapi ini
seperti sebuah simalakama, jika tidak dijalankan mapa perekonomian Indoneia
kacau, namun jika dijalnkan maka nilai mata uang metih turun.
Seharusnya Pemerintah
mengambil keputusan untuk menggunakan suku bungan untuk menstabilkan
perekonomian Indonesia, walaupun dampaknya nilai tukar mata uang rupian anjlok.
Namun hal ini terbukti benar, dengan masuknya Indonesia ke dalam salah satu
negara yang berhasil mempertahankan system perekonomiannya, dibandingkan
beberapa negara lainnya yang mempunyai masalah yang sama.
4.Perkembangan nilai tukar mata uang
Memabahas masalah nilai tukar
mata uang, tentusaja semua orang sudah mengetahui bahwa saat ini nilai mata
uang rupiah mengalami pelemahan, dari awalnya hanya sekitar Rp. 9.000 tembus
hingga harga Tp 14.050 per US Dollar, hal ini tentu saja akan menjadi beban
tersendiri utnuk pemerintah setempat. Seperti diketahui bersama anggaran
belanja dan juga nilai ekonomi Indoneisa akan dilihat berdasarkan standar
Dollar Amerika. Ini juga yang membuat pemerintah bersikap waspada dan melakukan
pembenahan diri untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada dasarnya melebahnya nilai
tukar rupiah terhadap dollar tersebut dipacu oleh berbagai macam sektor seperti
:
a.Eksport yang mengalami kemunduran
Harus menyelesaikan masalah
terlebih dahulu, agar hasil produksi tidak mengalami keterlambatan yang
berimbas kebada devisa negara.
b. Kurangnya kepercayaan investor asing
Dikarenakan menurunya nilai
tukar rupiah terhadap dollar, banyak investor asing yang sulit percaya. Dengan
hal ini, seharusnya pemerintah berusaha untuk membuat para investor asing
percaya. Dengan cara terus memperbanyak produksi yang berkualitas.
c.
Lambatnya penanganan permasalahan yang ada
Seharusnya pemerintah harus
lebih sigap dalam menjalankan suatu masalah yang ada. Agar para investor asiing
lebih percaya lagi.
5.Perkembangan perdagangan
Dalam perkembangan
perdagangan, indonesia memang mengalami penurunan walaupun tidak drastis. Tetapi,
pemerintah tengah mengusung rencana agar nilai tukar rupiah stabil. Hal ini
merupakan hal baik bagi perkembangan ekonomi indonesia. Semoga pemerintah dapat
konsisten dengan apa yang direncanakannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan
ekonomi disetiap negarapun berbeda – beda,tergantung
dengan pendapatan perkapita itu sendiri dan pendapatan penduduknya. Semakin
tinggi pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi
di negara
tersebut, dan
sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada negara itu
sendiri. Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan
penduduk suatu Negara,
dankesejahteraan rakyat banyak.
3.2 Saran
Hambatan sosial yang utama adalah jumlah penduduk
yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program
pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan pertambahan penduduk
yang cepat melalui program KB dan melaksanakan program-program pembangunan
pertanian atau daerah pedesaan yang bisa memperlambat urbanisasi penduduk
menuju ke kota-kota besar yang mengakibatkan masalah-masalah sosial,
politik,dan ekonomi.
DAFTAR
PUSTAKA
1. http://nasional.kompas.com/read/2012/12/18/07441261/Pertumbuhan.Ekonomi.RI.Memukau..Pemerataan.Menjauh
2. http://www.seputarukm.com/melihat-pembangunan-ekonomi-di-indonesia-tahun-2015-2016/
3. https://www.academia.edu/10556475/Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Ekonomi_di_Indonesia
4. http://www.gurupendidikan.com/pertumbuhan-ekonomi- pengertian-ciri- dan-faktor-beserta-contohnya- secara-lengkap/
5. http://www.pakmono.com/2015/01/pengertian-pembangunan- ekonomi-dan.html?m=1
6. http://www.informasi-pendidikan.com/2016/03/perbedaan- pembangunan-ekonomi-dan.html?m=1

Tidak ada komentar:
Posting Komentar