Transparency International, sebuah organisasi internasional yang
bertujuan melawan korupsi banyak mempublikasikan hasil survei terkait
korupsi. Termasuk CPI-Corruption Perception Index. Sebuah publikasi
tahunan yang mengurutkan negara-negara di dunia berdasarkan persepsi
atau anggapan publik terhadap korupsi di jabatan publik dan politik. Tujuan
diadakan survey CPI untuk melihat adanya suap/pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan oleh Pegawai Negeri dan Politisi yang melakukan penyalahgunaan
jabatan.
Indonesia menempati skor 40, Kemandirian dan keefektifan komisi anti korupsi Indonesia, KPK. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dipandang sebagai simbol kemajuan dan modernisasi,
tetapi sedang mengalami kehilangan otonomi dan kekuasaan.
2. GCB - Global Corruption Barometer
Transparency International kembali meluncurkan Global Corruption
Barometer (GCB). GCB merupakan potret kinerja pemberantasan korupsi
berdasarkan persepsi dan pengalaman masyarakat di masing-masing negara.
Hasil GCB 2017 menunjukkan anggota legislatif di seluruh Asia Pasifik
perlu memperjuangkan keberpihakan terhadap whistleblower; Pemerintah
harus menepati janji untuk memberantas korupsi, termasuk komitmen untuk
memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs)/ Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB).
3. BPI - Bribe Payer Index
Survey
BPI dilakukan untuk melihat adanya kasus suap yang biasanya terjadi pada Sektor
Bisnis.
Hasilnya,
dari 153 observasi yang dilakukan, Indonesia memiliki score 7,1 yang artinya
harus terus meningkatkan dan memberikan tindakan lebih dalam kasus suap
menyuap.
4. PERC - Political and Economic Risk Consultancy
Survey
PERC dilakukan untuk melihat resiko korupsi dalam politik dan ekonomi.
Hasil
survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC) menempatkan Indonesia
sebagai negara Asia terburuk ketiga dalam sistem
birokrasi. Indonesia masih terbilang
tinggi dan mencapai nilai 7,57.
Para pelaku bisnis di Indonesia merupakan negara paling korup di kawasan
Asia Pasifik. Ini tentu berkaitan dengan kinerja birokrasi, sehingga
persoalannya tidak akan selesai kalau hanya mengandalkan penindakan. Ini harus
diatasi dengan mulai membangun komitmen
5. GCI - Global Competitiveness Index
Untuk mengukur daya saing yang menjadi penentu dari pertumbuhan jangka
panjang dan faktor esensial dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
Indonesia menduduki peringkat ke 50 dunia, dari yang sebelumnya posisi ke
45. Posisi tersebut sangat jauh tertinggal dengan negara kawasan lain seperti
Singapura yang menduduki posisi pertama dunia, Malaysia di posisi ke 27 dan
Thailand di posisi ke 40.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar